JAKARTA : Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung penerapan Logistic 4.0 (Smart Logistic) karena dapat mewujudkan perdagangan dalam negeri yang efisien. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag, Kasan menyatakan Logistic 4.0 merupakan pengembangan sistem logistik nasional yang mengacu pada visi logistik Indonesia 2025, yaitu “Locally Integrated, Globally Connected”. “Penerapan ini bertujuan memperbaiki sistem distribusi domestik setiap simpul ekonomi di seluruh daerah agar dapat terhubung dan terintegrasi,” kata Kasan saat membuka Gambir Trade Talk 2021 ke-4 dengan tema “Logistic 4.0 (Smart Logistic) dalam Mendukung Kinerja Perdagangan yang Efisien: Di Mana Posisi Kita?”, dalam rilis Kemendag, Rabu (24/11/2021).
Menurut Kasan, penerapan Logistic 4.0 untuk memperbaiki sistem distribusi domestik. Pasalnya, sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan peran logistik untuk mewujudkan perdagangan dalam negeri yang efisien. Ada dua isu penting terkait isu logistik. Pertama, isu logistik konvensional, seperti kelangkaan tenaga kerja, tren high-mix dan low-volume production pada sektor manufaktur, dan pemenuhan kebutuhan konsumen yang semakin spesifik. Kedua, pandemi Covid-19 yang berdampak pada tatanan penawaran dan permintaan perdagangan global.
“Disrupsi pada aktivitas ekonomi tersebut semakin memunculkan Smart konsep Logistic 4.0 untuk memodernisasi cara kerja logistik yang berbasis teknologi. Logistik akan memainkan peran penting dalam merampingkan proses perdagangan antara penjual, perusahaan logsitik, dan konsumen akhir,” tuturnya. Kemendag juga melakukan inovasi kebijakan dan program dalam mendukung perkembangan smart logistic, seperti digitalisasi pasar rakyat dan mendorong kerja sama swasta untuk pasar ekspor.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto mengatakan, digitalisasi merupakan kebutuhan di era Logistic 4.0. Penggunaan teknologi baru dan inovatif dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan, kualitas, dan fleksibilitas pengiriman, serta tingkat pelayanan. “Pelaksanaan digitalisasi logistik domestik memiliki lebih banyak tantangan dibandingkan logistik global, seperti ekspor dan impor. Sebab, masih banyak pelaku bisnis konvensional di tingkat lokal,” kata Rianto.
Founder dan CEO Ritase.com, Iman Kusnadi menuturkan, peranan logistik digital di Indonesia dari sisi pengguna masih belum maksimal. Hal ini memerlukan edukasi lebih lanjut terkait digitalisasi logistik. “Ritase.com berkolaborasi dengan semua institusi yang memiliki nilai tambah ke depannya terhadap logistik nasional. Kolaborasi tersebut bertujuan membentuk suatu standar dan menekan biaya logistik,” kata Iman.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan turut mendukung penguatan industri logistik. SUC punya armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
Jl. Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com