JAKARTA — Akses, Koneksi dan Kolaborasi. Salah satu prasyarat keberhasilan bisnis di era digital adalah kemudahan akses, koneksi dan kolaborasi. Demikian pula pada industri ekspedisi dan logistik. Apa jadinya jika pengiriman barang dari Jabodetabek ke Bali dan NTB dipermudah adanya infrastruktur jalan tol ? Dipastikan, pengirim dan penerima barang semakin senang, karena durasi paket bisa dipangkas.
Salah satu ruas tol yang dikebut pekerjaannya oleh pemerintah melalui BUMN adalah proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi). PT Jasa Marga (Persero) menyiapkan kelanjutan proyek Tol Probowangi senilai Rp 23 triliun yang menjadi batas ujung timur jaringan Tol Trans Jawa. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini ditargetkan teritegrasi dengan Pelabuhan Ketapang, Bayuwangi.
Jasa Marga menargetkan dapat memulai pekerjaan konstruksi Tol Probowangi sekitar Oktober-November 2020. Proyek ini akan dibangun terowongan menembus bukit yang menjadi penghubung ruas tol, dan ditargetkan tuntas 2-3 tahun ke depan. Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menjelaskan bahwa penentuan lokasi (Penlok) proyek ini sudah rampung. Dari Penlok tersebut, rute Tol Probowangi bakal menembus bukit yang biasa digunakan sebagai lokasi latihan militer. “Kalau Penlok dan alignment-nya sudah fix. Kemudian tempat latihan tentara juga sedang didiskusikan, mungkin ada terowongan di bawah,” kata Subakti Syukur di sela rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (30/6/20), dikutip situs Kompas.com.
Subakti Syukur mengatakan, untuk segera memulai pekerjaan ini dibutuhkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Perusahaan menargetkan SPMK ini terbit pada Oktober 2020. “Kami menargetkan SPMK terbit pada Oktober 2020. Jadi, pekerjaan bisa dimulai sekitar Oktober-November,” ujar Subakti. Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, Arsal Ismail menambahkan, bahwa Tol Probowangi secara keseluruhan membentang sepanjang 172 Km. Proyek ini akan dibangun dalam beberapa sesi. Konstruksi Jalan Tol Probowangi secara keseluruhan direncanakan bisa selesai pada 2025 mendatang.
Tentu, keberadaan ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini makin teritegrasi dengan Pelabuhan Ketapang, Bayuwangi. Pelabuhan Ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali via perhubungan laut (Selat Bali). Pelabuhan dapat dicapai dengan melewati Jalan Gatot Subroto.
Pelabuhan Ketapang berada dalam naungan dan pengelolaan dari ASDP Indonesia Ferry. Pelabuhan ini dipilih para wisatawan yang ingin menuju Pulau Bali menggunakan jalur darat. Setiap harinya, ratusan perjalanan kapal feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Ketapang – Gilimanuk atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 1 jam.
Keberadaan jalan Tol Probowangi di Jawa Timur tentu membantu pelaku industri transportasi, logistik maupun ekspedisi. Pasalnya, kendaraan ekspedisi maupun losgistik dipastikan semakin lancar melaju dari Jabodetabek menuju Jawa Timur, Bali, hingga NTB atau sebaliknya. Nah, salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia yakni PT Sumber Urip Cargo (SUC), memiliki pengalaman 50 tahun mengantarkan paket barang ke semua konsumen di Pulau Jawa, Bali hingga Lombok (NTB). SUC juga didukung para tenaga profesional yang berpengalaman dibidangnya. Dikenal handal menangani setiap pengiriman konsumen dengan baik dan bertanggung jawab. Didukung pula dengan komputerisasi di setiap tahapan proses untuk memastikan setiap pengiriman dapat terlaksana dengan baik.
Hubungi PT. Sumber Urip Cargo:
Alamat : Jl. Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon : +62 (21) 6260966.
Fax : +62 (21) 6286056
No WA : +62 813 12345380
Email : info@sumberuripcargo.com