JAKARTA: MotoGP Indonesia di Mandalika International Street Circuit (MISC), Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi tidak akan digelar pada Oktober 2021. Keputusan ini diambil setelah perwakilan Dorna Sports dan Federasi Sepeda Motor Internasional (Fédération Internationale de Motocyclisme/FIM) melakukan inspeksi, pada Rabu (7/4/2021) lalu. FIM merupakan organisasi internasional sepeda motor yang beranggotakan 112 federasi yang dibagi dalam enam wilayah benua. Sedang Dorna Sport adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP dan pemegang hak komersial untuk olahraga sepeda motor MotoGP.
Alasan pembatalan even internasional ini berdasarkan kesepakatan Pemerintah Indonesia dengan promotor ajang perlombaan MotoGP, Dorna Sports. “Alasannya karena kita belum yakin Oktober 2021 ini kita sudah benar-benar bisa mengendalikan pandemi Corona Virus 19 ini. Kita ingin perhelatan MotoGP ini sukses sebagai etalase event internasional yang diselenggarakan Indonesia,” ujar Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Namun, jadwal even ditunda pada Maret 2022.
Namun dibalik pembatalan tersebut, kesiapan aspek logistik dan kargo di Bandara Internasional Lombok (BIL) dan MISC, jadi poin penting. Tim Dorna Sports yang dipimpin Managing Director Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, mengunjungi MISC dan meninjau BIL untuk melihat kesiapan fasilitas bandara dalam menyambut gelaran MotoGP Mandalika tersebut, pada Rabu (7/4/2021). Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, turut mendampingi Carlos Espeleta. Dorna Sports puas dengan kondisi sirkuit Mandalika, kesiapan logistik dan kargo di BIL dan MISC.
Carlos Ezpeleta menyampaikan kepada General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Lombok, Nugroho Jati, mengenai pentingnya sektor logistik pada pergelaran MotoGP. ”Sehingga harapannya proyek perluasan apron sisi barat, fasilitas terminal kargo serta jalan akses kargo dapat berjalan dengan baik,” kata Nugroho mengutip Carlos Ezpeleta. Dorna Sports menjelaskan akan ada empat pesawat Boeing 747 Jumbo Jet yang bolak balik di bandara tempat MotoGP dilaksanakan untuk membawa logistik yang dapat mencapai 370 ton. ”Bobot tersebut termasuk semua motor dari tiga kelas balap seluruh tim serta perlengkapannya,” kata Nugroho.
Bamsoet menambahkan, setidaknya terdapat sekitar 600 kontainer untuk mengangkut berbagai kebutuhan MotoGP dan World Superbike (WSBK) 2021. Dengan rincian, 210 ton untuk motor dan sparepart-nya. Kemudian 50 ton adalah peralatan kamera dan lain-lain. Untuk sampai ke sirkuit, motor dan material balap tersebut harus diangkut lagi menggunakan truk-truk. Dalam perhitungan mereka, dibutuhkan sekitar 35-40 unit truk, belum termasuk kebutuhan kargo peliputan media dan jasa pendukung lainnya. ”(Ajang internasional ini) membawa angin segar bagi bisnis kargo di NTB,” papar Bamsoet.
Kendati diputuskan batal, akan tetapi beberapa hari sebelumnya, Manajemen Angkasa Pura I telah menggelar pertemuan dengan para pengusaha bisnis kargo dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) NTB untuk menyamakan persepsi, memperbarui informasi serta menyambut peluang dan prospek bisnis kargo dalam menyambut ajang MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika. Nugroho Jati menyebutkan proyek perpanjangan serta peningkatan daya dukung landasan pacu (runway), proyek perluasan apron sisi barat serta proyek pengembangan fasilitas kargo, terus berjalan. Pada awal April 2021, Angkasa Pura I masih mengerjakan perpanjangan runway dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter serta peningkatan daya dukung runway agar dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas B777 dan pesawat kargo logistik MotoGP.
Selain itu, perluasan apron sisi barat dilakukan untuk menambah kapasitas pesawat landas. Dari sebelumnya 25.553 meter persegi berkapasitas 18 pesawat narrow body dan 4 pesawat wide body, akan diperluas menjadi 50.923 meter persegi berkapasitas 18 pesawat narrow body dan 6 pesawat wide body. Untuk pengembangan fasilitas kargo, luas pelataran terminal kargo akan diperluas menjadi 2.572 meter persegi serta dibangun pula akses jalan menuju jalan bypass yang terpisah dengan akses jalan umum ke terminal penumpang. “Sehingga dapat mendukung kecepatan pengangkutan kargo dari bandara menuju Sirkuit MotoGP Mandalika dan sebaliknya,” kata Nugroho.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan membantu bisnis logistik di Indonesia. Sebagai perusahaan berusia 50 tahun, SUC memiliki sejumlah armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC juga sudah memanfaatkan media sosial dalam upaya menyampaikan informasi, edukasi, maupun promosi kepada para pelanggan tercintanya. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com