JAKARTA: Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menerangkan kinerja layanan logistik semakin efisien pada Kuartal I 2021. Sehingga, kinerja sektor ini mendongkrak tumbuhnya aktivitas ekspor impor RI pada April 2021. Pertumbuhan tersebut juga ditopang layanan ekspor impor di pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia semakin efisien. “Kita harapkan kondisi seperti ini bisa terus berlangsung sehingga target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai Pemerintah pada tahun ini bisa terwujud,” ujar Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, dalam rilisnya.
Yukki juga menegaskan bahwa kinerja logistik nasional akan semakin meningkat dimasa mendatang dengan adanya Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) yang akan juga membuat proses delivery order atau DO kegiatan ekspor impor akan semakin cepat. Karenanya, ujar dia, sejak awal ALFI tetap berkomitmen mendukung sepenuhnya implementasi NLE, karena dengan platform logistik terpadu seperti itu semua layanan proses bisnis logistik ekspor-impor dapat terintegrasi dengan semua pihak terkait. “Tentunya hal ini akan memberikan efisiensi layanan logistik ekspor impor,” ujarnya.
Yukki yang juga menjabat Chairman Asean Federation of Forwarders Association (AFFA) itu menekankan, komitmen Pemerintah RI saat ini adalah terus mengupayakan delapan pelabuhan di Indonesia dapat segera terintegrasi dengan sistem NLE, patut di apresiasi dan didukung oleh semua stakeholders. Kedelapan pelabuhan itu di antaranya Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Patimban (Jawa Barat), Tanjung Emas (Jawa Tengah), Tanjung Perak (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Belawan Medan, Sumatera Utara. Maka itu, melalui implementasi NLE ini, layanan di pelabuhan ekspor impor tersebut bisa efisien. “Karena dwelling time lebih cepat,” papar dia.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka ekspor maupun impor pada bulan April 2021 mengalami peningkatan signifikan. Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, secara year on year (yoy), ekspor tumbuh 51,94% menjadi US$ 18,48 miliar. Adapun ekspor migas pada April 2021 mencapai US$ 0,96 miliar dan non-migas US$ 17,52 miliar yang berasal dari Pertanian US$ 0,34 miliar, Industri Pengolahan US$ 14,92 miliar, dan Pertambangan Lainnya US$ 2,27 miliar.
Kemudian, BPS mencatat kinerja impor barang konsumsi pada bulan April 2021 sebesar US$ 1,63 miliar atau naik 12,89% month to month (mom). Dari hitungan tahunan juga naik 34,11% year on year (yoy). “Bila dilihat, memang barang-barang konsumsi yang meningkat adalah barang yang dibutuhkan pada Ramadan. Jelang Idul Fitri,” ucapnya.
Suhariyanto merinci beberapa importasi yang mengalami peningkatan, seperti contohnya raw sugar dari India, bawang putih dari China, anggur segar dari China, juga daging tanpa tulang beku dari Australia. Impor barang konsumsi ini memberikan kontribusi sebesar 10,00% pada nilai impor bulan April 2021 secara keseluruhan. Dengan demikian, nilai impor pada bulan April 2021 tercatat sebesar US$ 16,29 miliar.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan turut berkontribusi dalam perkembangan kinerja layanan logistik di Indonesia. Sebagai perusahaan berusia 50 tahun, SUC menggunakan sarana kendaraan truk dan kendaraan barang serta beroperasi di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC juga sudah memanfaatkan media sosial dalam upaya menyampaikan informasi, edukasi, maupun promosi kepada para pelanggan tercintanya. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com