BANDUNG: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jawa Barat berupaya mendorong Pelabuhan Patimban, Subang, menjadi bagian dari infrastruktur Tol Laut.
Kadisperindag Jabar, Noneng Komara, mengatakan Patimban sejauh ini masih difungsikan sebagai pelabuhan ekspor terutama untuk mengirim kendaraan mobil yang diproduksi di wilayah Karawang-Bekasi. “Untuk ekspor masih terbatas, menunggu pengembangan pelabuhan tahap selanjutnya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (4/7/2023), dikutip dari www.bisnis.com
Akan tetapi, menurut dia, di sektor perdagangan justru Patimban akan menjadi strategis jika difungsikan untuk perdagangan antar wilayah. “Nilai perdagangan antar wilayah ini besar, kita sudah ada permintaan dari Kalimantan Timur untuk mengirim sejumlah komoditas,” katanya.
Dia menjelaskan sejumlah komoditas seperti bumbu dan hasil perkebunan menjadi kebutuhan penting di wilayah Kalimantan juga Sulawesi. Peluangnya ada di Patimban, akan tetapi di Jawa Timur sudah lebih dulu karena pelabuhan disana sudah siap jadi pendukung infrastruktur Tol Laut.
Maka dari itu, Noneng memastikan pihaknya akan mendorong Patimban sebagai bagian dari program tol laut pada Kementerian Perhubungan. “Kita proaktif juga karena kewenangannya ada di Kementerian Perhubungan, kita akan optimalkan di tahun depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BP Rebana, Bernardus Djonoputro, mengatakan dalam dua tahun terakhir Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan konsentrasi tinggi pada pengembangan Patimban yang akan menjadi spotlight Rebana. “Saya akan menyampaikan kabar gembira, setidaknya ada tiga effort yang sejauh ini sudah kami lakukan,” katanya di acara Japri ‘Rebana Wajah Masa Depan Jawa Barat’ Gedung Sate, Bandung, Kamis (11/5/2023). Menilik dari areanya, kawasan Rebana merupakan singkatan dari Cirebon Raya, Pelabuhan Patimban hingga Bandara Internasional Jawa Bara (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Pertama, Pemprov tengah melakukan revisi dan penyesuaian RDTR di kawasan tersebut agar keberadaan pengembangan Patimban ke depan bisa lebih tertata. Kedua, JICA sudah menyanggupi untuk memberikan bantuan dalam penyusunan masterplan Patimban. “Donor sudah menyanggupi,” ujarnya. Ketiga, Kementeran ATR saat ini tengah menyiapkan masterplan dan mendetilkan RDTR yang ada di kawasan Patimban. “Planningnya paling tidak baik,” katanya.
Bernie –panggilan akrab Bernadus– mengaku respons investor untuk berinvestasi di kawasan Patimban sangat cepat ketimbang penataan sosial di kawasan tersebut. Dia menyabut setidaknya sudah ada tiga investor besar yang sudah membidik kawasan industri Patimban yang disiapkan sebanyak 500 hektare. “500an hektare kawasan industri di Patimban itu sudah pasti tidak akan cukup. Kita sudah melihat kawasan Patimban ini akan jadi interland langsung pelabuhan,” ujarnya.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) mendukung jika Pelabuhan Patimban jadi pendukung infrastruktur Tol Laut. SUC merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan memiliki sejumlah armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa – termasuk Jawa Timur, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
Jl. Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com