JAKARTA: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak telah mencapai Rp868,3 triliun pada semester I 2022. Angka tersebut naik 55,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. “Pendapatan pajak kita mencapai Rp868,3 triliun, ini gross-nya 55,7 persen,” kata Menkeu dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Jumat (1/7), dikutip dari www.cnnindonesia.com.
Sri Mulyani juga menuturkan penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp167,6 triliun atau tumbuh 37,2 persen dibanding tahun 2021. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp281 triliun atau tumbuh 35,8 persen. Adapun penerimaan negara dari hibah mencapai Rp3 miliar.
Untuk kinerja PNBP Semester 1 2022 yang sudah terkumpul mencapai sebesar Rp281 triliun atau tumbuh 35,8 persen. Kenaikan pendapatan juga besaral dari deviden bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himbara. Himbara atau Himpunan Bank Milik Negara, terdiri atas Bank Mandiri (BMRI), BRI (BBRI), BNI (BBNI), dan BTN (BBTN) sangat mendominasi industri perbankan nasional. “Deviden dari BUMN terutama dari bank-bank Himbara kita terjadi kenaikan yang sangat dramatis dari tahun lalu yang hanya Rp15,9 triliun sekarang sudah naik dua kali lipat di deviden yang kita terima yaitu Rp35,5 triliun,” tutur Menkeu.
Dengan demikian, total pendapatan negara mencapai Rp1.317,2 triliun pada semester I 2022 ini. Capaian tersebut tumbuh 48,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Lebih lanjut, Menkeu menuturkan pertumbuhan ekonomi di semester I tahun 2022 cukup kuat dan dapat berlanjut hingga akhir tahun 2022. Maka dari itu, ia pun menaikkan target penerimaan pajak tahun ini dari Rp1.265 triliun menjadi Rp1.485 triliun. Akan tetapi, dia memprediksi penerimaan pajak tahun 2022 bisa melewati target tersebut. “Kami perkirakan akan melewati revisi dari target tersebut. Kami memperkirakan penerimaan pajak akan mencapai Rp1.608 triliun,” katanya.
Sementara itu, Ani juga memprediksi penerimaan dari kepabeanan dan cukai dapat menyentuh Rp316,8 triliun. Sedangkan untuk PNBP ia memprediksi bisa mencapai Rp510,9 triliun hingga akhir tahun. “Kami perkirakan PNBP akan menembus angka Rp500 triliun, yaitu Rp510,9 triliun,” terangnya. Kendati demikian, Menkeu tetap mengingatkan agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap ancaman inflasi dan resesi AS yang bisa berdampak pada Indonesia. Sebab, harga-harga komoditas bisa naik di semester II 2022 maupun tahun depan.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan mendukung pelaku bisnis tetap survive di tengah kondisi ekonomi seperti ini. SUC memiliki sejumlah armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
Jl. Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com