JAKARTA: Supply Chain Indonesia (SCI) memberikan dukungan terhadap aksi merger (penggabungan) empat BUMN Bidang Logistik yakni PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).
Menurut Chairman SCI, Setijadi, terdapat empat catatan yang menjadi tantangan Pelindo setelah merger. “Pertama, peningkatan dan standardisasi pelayanan di semua pelabuhan Pelindo,” ujar Setijadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021. Peningkatan layanan tersebut harus didukung standardisasi proses, SDM, dan teknologi dengan sistem informasi yang terintegrasi, baik antar pelabuhan maupun antara pelabuhan dan pengguna.
BACA JUGA: ALFI – Semua Pihak Harus Dukung Penyiapan Infrastruktur Logistik
Kedua, penataan hub (penghubung) dan spoke (pengumpan) ke pelabuhanan Indonesia dengan tantangan utama mengurangi pelabuhan pintu ekspor-impor. Pembatasan menjadi hanya 2-5 international hub port akan meningkatkan volume barang secara signifikan di beberapa pelabuhan hub itu yang berpotensi menarik pengiriman langsung atau direct call untuk kapal-kapal besar.
Setijadi menyatakan hal itu bisa menjadi strategi penting meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia secara global, termasuk mengalihkan pengiriman yang selama ini melalui Singapura. “Upaya itu yang harus dibarengi dengan penataan jaringan pelabuhan pengumpan (spoke)-nya bukan hal mudah, namun perlu menjadi prioritas dalam jangka panjang,” jelasnya.
Ketiga, pengembangan sistem transportasi multimoda. Pelindo dapat berperan mendorong integrasi pengiriman barang secara end-to-end dengan melibatkan perusahaan pelayaran dan operator transportasi jalan dan rel untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Analisis Pelni dan INSA menunjukkan biaya kepelabuhanan sekitar 31 persen dan biaya transportasi laut sekitar 19 persen, sementara biaya transportasi hinterland mencapai sekitar 50 persen.
Keempat, kontribusi terhadap pengurangan kesenjangan perekonomian antar wilayah. Pada tahun 2020, distribusi Produk Domestik Bruto didominasi Jawa 58,75 persen dan Sumatera 21,36 persen.
Pelindo diharapkan akan berperan melalui pelabuhan-pelabuhannya di empat wilayah yang berkontribusi terhadap PDB masih rendah, yaitu Kalimantan 7,94 persen, Sulawesi 6,66 persen, Bali-Nusa Tenggara 2,94 persen, dan Papua 2,35 persen. “Menurut UU No. 19/2003 tentang BUMN, selain mengejar keuntungan, salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN lainnya adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya,” kata Setijadi.
Penggabungan keempat BUMN Logistik secara resmi terlaksana pada Jumat, 1 Oktober 2021. Merger itu ditandai dengan penandatanganan akta penggabungan keempat BUMN layanan jasa pelabuhan. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menjadi surviving entity dengan peleburan ketiga perusahaan persero lainnya tersebut.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan mendukung kemajuan industri logistik. SUC punya armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com