DENPASAR — Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyatakan pemulihan perekonomian Bali memang perlu memperhatikan pola pemulihan ekonomi nasional dan Bali. Namun ada syarat khusus untuk pemulihan ekonomi di Bali. Yakni, perlu memperhatikan pola pemulihan sektor pariwisata.
Kedatangan wisatawan ke Bali, kata dia, sangat tergantung pada beberapa faktor. Yakni, pertama, ketersediaan vaksin Covid-19. Kedua, tingkat kepercayaan diri wisatawan untuk berwisata. Ketiga, kebijakan perlintasan orang yakni domestik maupun internasional; dan keempat, Pemulihan ekonomi global.
Untuk itu, Pemprov Bali, kata dia, memproyeksikan pemulihan kedatangan wisatawan mancengara ke Pulau Bali akan berlangsung 50% pada tahun depan atau 2021. Kemudian pada tahun 2022, pemulihan pariwisata dapat berlangsung normal seperti sebelum Covid-19. “Dengan kunjungan wisatawan yang terbatas, ekonomi Bali akan kembali pada posisi normal seperti tahun-tahun sebelumnya. Apabila (tahun) 2021 tercapat pertumbuhan ekonomi 4,5% sampai 5,5%, kita bisa bernafas (kembali pulih, red),” ujar Tjokorda, dikutip di situs www.bisnis.com, Kamis (3/12/2020).
Tiga Skenario Pemulihan Ekonomi Bali
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menguraikan pemulihan ekonomi Bali akibat pandemi Covid-19 berpotensi berlangsung dalam tiga skenario. Skenario Ringan, Skenario Sedang, dan Skenario Berat. Ketiga skenario dapat berpotensi terjadi bergantung pada distribusi vaksin yang akan menjadi game changer.
Dalam skenario ringan, menurut prediksi bank sentral, pemulihan ekonomi Bali akan terjadi pada tahun 2022. Sedangkan dalam skenario sedang dan berat, pemulihan ekonomi Bali masing-masing akan terjadi 2023 dan 2024. Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, apabila ada bonus kedatangan wisatawan mancanegara pada akhir tahun 2021, pemulihan ekonomi Pulau Dewata berpotensi terjadi dalam skenario ringan. Namun, apabila pada tahun 2022, kunjungan wisatawan mancengara ke Bali masih nihil, skenario sedang hingga berat mungkin saja terjadi.
Adanya vaksin, lanjutnya, menjadi kunci kunjungan wisatawan mancengera ke Bali. Selain itu, kondisi negara asal wisatawan, juga menjadi kunci pariwisata Bali. “Saya optimistis, kalau tidak mild [ringan] ya moderate [sedang], vaksin yang jadi kunci, UK sudah mulai suntik minggu depan, saya kita kalau kita bisa dapat vaksin dan suntik pada 2021, Bali optimistis bisa kembali lebih cepat dari prediksi,” katanya.
Sebagai perusahaan ekspedisi di Jakarta yang memiliki kantor cabang di Pulau Bali, PT Sumber Urip Cargo (SUC), berharap perekonomian di Bali segera pulih. Agar bisa menggerakkan kinerja sejumlah perusahaan, bangkitnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta memacu peningkatan daya beli masyarakat. Sehingga, mereka melakukan transaksi pengiriman dan atau pemesanan paket barang via toko online maupun jasa ekspedisi barang perkantoran dari dan ke kantor pusat masing-masing perusahaan.
SUC memiliki kompetensi karena berpengalaman selama 50 tahun terjun di bisnis ekspedisi. Di Bali, perusahaan SUC memiliki Kantor Perwakilan di Jalan Pidada I No. 1 Denpasar, Bali, Indonesia. Nomor Telpon: 0361-419721 dan email: sumberurippdps@gmail.com
Anda juga bisa kirim Paket ke Pulau Jawa, Bali dan Lombok, dengan kontak di bawah ini:
PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966.
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com