JAKARTA: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menargetkan penerimaan pajak pada tahun 2024 sebesar Rp1.988,9 triliun. Hal ini diungkapkannya pada peringatan Hari Pajak 2024 di Jakarta, Minggu (14 Juli 2024), dikutip dari www.rri.co.id
Menurut Menkeu Ani, panggilan akrabnya, untuk mencapai target tersebut sangat dipengaruhi berbagai faktor. “Mulai dari sektor keuangan yang terganggu, perubahan iklim, bencana alam, hingga pesatnya perkembangan digitalisasi,” ujarnya. Selanjutnya, menkeu membandingkan penerimaan pajak Indonesia pada 1983 yang masih sebanyak Rp13 triliun. Kemudian pada 1999 yang terus menanjak hingga sebesar Rp400 triliun. Karena itu, Ani mengapresiasi capaian Ditjen Pajak yang terus melaksanakan perbaikan dan penguatan secara berkelanjutan.
Menurut Menkeu, dukungan penerimaan pajak sangat diperlukan untuk membangun negara yang sejahtera dan adil. “Pajak adalah tulang punggung sekaligus instrumen sangat penting bagi negara, jadi jalankan tugas dengan sepenuh hati,’ ujarnya.
Penerimaan Negara Melambat
Sementara itu, peneriman negara hingga 30 April 2024, mencapai 33,0% dari target APBN atau sebesar Rp924,9 triliun. Angka ini menurun dibanding tahun 2023 sebesar 7,6%. Lebih lanjut, Penerimaan Negara terbagi ke dalam Penerimaan Pajak, Kepabeanan dan Cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Penerimaan Pajak mengalami sedikit pelambatan dengan capaian 31,38% dari target APBN 2024 atau Rp624,19 triliun. PPh Nonmigas terealisasi Rp377,0 triliun (35,45% dari target), PPN & PPnBM terealisasi Rp218,50 triliun (19,20% dari target), PPh Migas terealisasi Rp24,81 triliun (32,49% dari target), dan PBB & Pajak Lainnya terealisasi Rp3,87 triliun (10,27% dari target).
Dari sisi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai, telah terealisasi sebesar Rp95,7 triliun atau mencapai 29,8% dari target APBN. Terjadi pertumbuhan sebesar 1,3% dibandingkan tahun 2023 yang didorong oleh Penerimaan Bea Keluar yang tumbuh signifikan. Hingga akhir April 2024, realisasi Bea Masuk sebesar Rp15,7 triliun (27,4% dari target), Bea Keluar sebesar Rp5,8 triliun (33,0% dari target), dan Cukai sebesar Rp74,2 triliun (30,2% dari target).
Penerimaan Negara Bukan Pajak tercapai sebesar Rp203,3 triliun dan ini tumbuh 41,3% dari target APBN 2024. Peningkatan kinerja BUMN Perbankan, Layanan K/L, dan satker BLU berkontribusi terhadap pertumbuhan ini. “Kalau kita lihat dari levelnya sebetulnya lebih rendah dari tahun lalu yang sempat mencapai Rp217,9 triliun. Jadi, benchmarknya kita tahun lalu itu memang tinggi banget untuk PNBP, karena tadi harga dari sumber daya alam, migas maupun non migas,” jelas Menkeu.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) mendukung upaya pemerintah. SUC merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan memiliki sejumlah armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa – termasuk Jawa Timur, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
Jl. Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com