10 Teknologi Penanganan Banjir (Seri Pertama)

JAKARTA : Wilayah Jabodetabek, Karawang dan sejumlah kota di Jawa Tengah diguyur hujan deras sejak Sabtu malam (20/2/2021) hingga Minggu pagi (21/2/2021). Hujan deras mengakibatkan sejumlah titik jalan dan perumahan di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi terendam. Bahkan di Kawarang, banjir menerjang 14 kecamatan dan merendam 3.300 rumah penduduk. Di negara lain juga terjadi musibah banjir. Namun, sejumlah negara maju menciptakan teknologi mencegah banjir agar tak menggenangi pemukiman penduduk. Ulasan berikut mengupas 10 teknologi pencegah banjir seri pertama.

1. Maeslant Storm Surge Barrier (Belanda)

Kalau mau berguru soal banjir, jagonya adalah Belanda. Sepertiga wilayah Belanda berada di bawah permukaan air laut, dimana titik terendahnya adalah 6,7 meter di bawah permukaan air laut. Maka itu, banjir menjadi bencana yang tidak terelakkan di Belanda. Kondisi geografi ini membuat Belanda berpengalaman menangani bencana banjir sejak ratusan tahun.

Teknologi pencegah banjir bernama Maeslant Storm Surge Barrier atau Maeslantkering di Rotterdam. Maeslant Storm Surge Barrier adalah pintu gerbang raksasa untuk menutup kanal dari ancaman banjir. Maeslantkering terdiri dari dua pintu ayun yang berfungsi menghalau air laut agar tidak masuk ke daratan. Panjang masing-masing pintu Maeslantkering setara tinggi Menara Eiffel. Teknologi ini diciptakan tahun 1997.

Sungai dan kanal di Belanda digunakan untuk lalu lintas kapal. Sehingga, perlu ada teknologi buka tutup sungai. Kalau kondisi normal, sungai dibuka untuk lalu lintas kapal. Kalau terjadi banjir, sungainya ditutup untuk menahan aliran banjir. Cara kerjanya, ketika permukaan air naik, sensor bahaya akan menyala. Gerbang perlahan-lahan akan menutup dari pinggir sungai dengan cara digeser. Gerbang ini kemudian diisi air sebagai pemberatnya. Maka, terciptalah bendungan di sungai.

2. Kincir Angin (Belanda)

Masih teknologi di Belanda. Strategi kedua untuk mengatasi banjir adalah dengan Kincir Angin. Terdacat lebih dari 1.000 kincir angin di Belanda yang masih berdiri sejak tahun 1850. Kincir angin berfungsi untuk menyedot kelebihan air laut yang masuk ke daratan dan membuat area persawahan menjadi lebih kering. Seperti dikutip dari situs www.expatica.com, selain untuk menyedot air kincir angin tradisional juga berfungsi untuk menggiling biji-bijian dan untuk keperluan irigasi.

3. Waduk Darurat (Belanda)

Belanda juga membuat waduk darurat yang terdiri dari taman kota dan area publik, termasuk lapangan basket. Kok bisa? Begini penjelasannya. Jika banjir melanda kota, maka taman dan area publik tersebut akan menjadi waduk darurat yang menampung dan menyalurkan air banjir.

4. Thames Barrier (Inggris)

Teknologi anti banjir Thames Barrier terdapat di London, Inggris. Penghalau banjir ini dibangun sejak tahun 1974 dan selesai pada tahun 1982. Thames Barrier adalah teknologi penghalau banjir yang membentang selebar 520 m di sungai Thames dan melindungi sekitar 125 km2 kota London dari Banjir. Teknologi ini juga bersifat dinamis. Thames memiliki 10 gerbang baja yang masing-masing seberat 3,3 ribu ton yang bisa tertutup dan terbuka. Ketika dibuka, maka aliran air Sungai Thames berjalan normal dan kapal bisa beraktifitas seperti biasa.

Tetapi saat Badai melanda atau air laut pasang, maka Thames Barriers akan tertutup dimana saat tertutup, gerbang tersebut mampu mencapai ketinggian 20 m. Untuk menutup gerbang tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam. Adapun tujuan penutupan gerbang untuk menghentikan aliran dari hulu sungai agar berhenti dan tidak mengalir menuju pusat kota. Gerbang akan kembali terbuka jika kondisi sudah normal kembali.

5. The Great Wall of Louisiana (AS)

The Great Wall of Louisiana merupakan penghalang gelombang air yang dibangun sejak 2010 dan selesai tahun 2013. Tembol raksasa Louisiana itu dibangun karena termotivasi atas bencana badai Katrina tahun 2005 yang terjadi di New Orleans Amerika Serikat 2005 lalu. Tembok ini memiliki ukuran raksasa dengan panjang 2,8 kilometer dan ketinggian 7,6 meter. Selain itu, tembok ini dilengkapi oleh terowongan, pelabuhan, dan mesin pompa dengan kekuatan 5 ribu tenaga kuda atau 3,6 juta watt. Great Wall of Louisiana mampu menghalang gelombang laut ketika badai sehingga musibah banjir bisa dihindari.

PT Sumber Urip Cargo (SUC) mendukung upaya penanganan banjir di sejumlah daerah yang terus dilakukan Pemerintah pusat maupun Pemerintah daerah, agar kehadiran banjir tidak mengganggu aktivitas warga dan pergerakan ekonomi. SUC merupakan perusahaan ekspedisi yang didukung tenaga profesional yang berpengalaman dibidangnya serta penerapan sistem komputerisasi di setiap tahapan proses untuk memastikan setiap pengiriman berjalan sampai di tempat tujuan dengan aman.

Hubungi Kami :

PT. Sumber Urip Cargo

JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730

Telpon: +62 (21) 6260966.

Fax: +62 (21) 6286056

No WA: +62 813 12345380

Email: info@sumberuripcargo.com  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

12 Ide Jualan Online yang Laris di 2024

JAKARTA: Era digital saat ini memberikan banyak peluang untuk kita memulai bisnis, melalui platform online. Punya pasar yang cukup luas, karena sudah banyak konsumen yang beralih ke belanja online. Maka itu, penting

Read More »
×

Chat Support

Silahkan klik pada icon dibawah ini untuk menghubungi tim support kami, atau Anda juga dapat mengirimkan email ke info@sumberuripcargo.com

× Contact Us