Tahun Baru Imlek atau Chinese New Year jatuh pada tanggal 12 Februari 2021. Bagi Anda yang merayakan Tahun Baru Imlek, hal yang paling ditunggu-tunggu selain perayaannya adalah makanan khas Imlek. Ada sejumlah makanan dan kudapan khas Imlek yang menjadi menu wajib yang disantap bersama keluarga tercinta. Menariknya, masing-masing makanan atau kudapan khas ini punya makna tersendiri. Berikut 10 makanan dan kudapan khas Imlek dan maknanya ini.
1. Kue Keranjang (Nian Gao)
Umumnya, kue khas Tahun Baru Imlek ini dibuat hanya pada saat menjelang Tahun Baru Imlek. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula merah, dan minyak sayur. Bentuknya bulat, artinya melambangkan harapan keluarga yang selalu bersatu dan rukun.
Cara menyusun kue khas Imlek ini yakni secara bertingkat dari ukuran paling besar hingga yang terkecil paling atas. Artinya, melambangkan rejeki dan kemakmuran yang meningkat. Tekstur dari makanan khas Imlek ini lengket dan merupakan simbol dari keakraban antar anggota keluarga. Kue keranjang juga bisa kamu nikmati dengan cara di goreng dengan campuran tepung terigu dan juga telur.
2. Yusheng
Yusheng ini berupa salad yang berisi irisan halus seperti, wortel, lobak, ada potongan ikan tuna atau salmon mentah segar yang sebelumnya direndam dan dicampur dalam minyak wijen. Sausnya dibuat campuran minyak goreng dan minyak wijen dengan tambahan saus buah plum, gula pasir, serta bubuk kayu manis.
Seluruh anggota keluarga duduk dalam satu meja dan bersama-sama mengaduk yusheng dengan sumpit sambal mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Kemudian diangkat tinggi-tinggi. Semakin tinggi Yusheng terangkat, maka dianggap semakin baik. Artinya, melambangkan harapan akan terkabul, serta semakin baik pula peruntungan pada tahun yang baru.
3. Siu Mie (Mie Panjang)
Menu wajib makanan khas imlek ini memiliki arti khusus yaitu, simbol dari umur panjang, kebahagiaan dan rezeki yang berlimpah. Mie ini juga disebut dengan mie panjang umur. Jadi, mie-nya dibuat sepanjang mungkin dan saat makan tidak boleh putus ataupun dipotong.
4. Jiaozi
Di Indonesia, Jiaozi dikenal dengan nama Kuotie yang biasa ditemuka pada menu Dimsum. Bentuknya yang menyerupai bentuk uang kuno pada masa lampau di daratan China. Artinya, simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
5. Eight Treasure Soup (Sup Delapan Bentuk)
Disebut Sup Delapan Bentuk. Makanan khas Tahun Baru Imlek ini delapan bahan dasar yaitu teripang, jamur tungku, ikan, udang, perut ikan, kerang kering, abalone, jamur hitam, kacang ginko, serta biji lotus. Sup khas Imlek ini disantap dengan harapan bisnis atau usaha yang mampu berkembang dengan cepat di tahun baru.
6. Ikan Bandeng
Biasanya, Ikan Bandeng disajikan secara utuh. Artinya, melambangkan bisa memberi rezeki dan keberuntungan terus menerus. Ikan utuh juga merupakan simbol tolak bala dalam budaya orang Tionghoa.
Kepala ikan harus diarahkan ke tamu terhormat atau orang tua. Untuk menunjukkan rasa hormat. Anggota keluarga yang lain baru bisa memakan ikan setelah orang yang menghadap ke arah kepala ikan sudah mulai makan terlebih dulu. Nah, posisi ikan tidak boleh dipindahkan. Kemudian dua orang yang menghadap kepala dan ekor ikan harus minum bersama, ini karena dianggap membawa keberuntungan.
7. Ayam atau Bebek
Dalam perayaan tahun baru imlek, sajian ayam atau bebek biasanya dimasak dan disajikan secara utuh tanpa dipotong-potong. Artinya, sajian ayam atau bebek menjadi simbol udara yang memiliki arti kesetiaan dan ketaatan.
8. Kue Mangkuk
Selain kue keranjang, kue yang sering hadir pada saat Imlek adalah Kue Mangkuk. Biasanya, kue ini diletakkan pada bagian puncak dari susunan kue keranjang dan dibuat dengan warna merah yang memang identik dengan perayaan Imlek. Bentuk kue mangkuk yang mekar ini melambangkan rezeki yang berkembang.
9. Manisan
Kuliner khas Imlek adalah manisan. Disajikan dalam kotak atau tempat berbentuk persegi delapan. Manisan berbentuk persegi delapan ini sering disebut “Tray of Happines.” Kehadiran manisan ini memiliki banyak makna seperti manisan biji teratai. Artinya, melambangkan kesuburan. Manisan leci sebagai lambang keluarga yang kuat.
10. Jeruk Mandarin
Setiap perayaan Imlek, jeruk mandarin harus ada. Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut ‘Chi Zhe’. Chi artinya rezeki dan Zhe artinya buah. Jadi, jeruk menjadi buah pembawa rezeki. Artinya, melambangkan kemakmuran dan rejeki yang selalu bertumbuh. Sering disajikan lengkap dengan daun sebagai simbol dari kehidupan dan juga kesejahteraan. Warna oranyen yang cerah dan cantik dianggap sebagai lambang emas. Artinya rezeki yang berupa uang.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) merupakan perusahaan ekspedisi yang didukung tenaga profesional yang berpengalaman dibidangnya serta penerapan sistem komputerisasi di setiap tahapan proses untuk memastikan setiap pengiriman berjalan sampai di tempat tujuan dengan aman.
Hubungi Kami :
PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966.
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com