JAKARTA — Kabar baik bagi pelaku bisnis logistik dan jasa pengiriman atau kurir. Kedua sektor ini menjadi sektor yang meraih lonjakan pertumbuhan selama pandemi Covid-19. Pasalnya, aktivitas kedua bisnis didongkrak meningkatnya aktivitas digital masyarakat, seperti belanja online (e-commerce) atau daring.
Laporan ini disampaikan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengutip laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi COVID-19. Berdasarkan data Kemenkeu RI, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp20.7 triliun.
Ketua DPP ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi, membenarkan kegiatan logistik saat pandemi Covid-19 masih dapat bertahan. Bahkan, dapat mengalami pertumbuhan positif, yakni layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).
Riset Bisnis Logistik
Sebelumnya pada akhir 2019 lalu, Frost & Sullivan, perusahaan riset, melaporkan hasil riset terhadap industri bisnis logistik dan pergudangan. Bisnis transportasi dan logistik domestik diproyeksikan tahun 2020 masih tumbuh cukup tinggi. Pada tahun 2019, berdasarkan riset Frost & Sullivan diproyeksikan pendapatan bisnis logistik dan pergudangan bisa mencapai US$ 75,2 miliar atau naik 6,2% dari tahun lalu US$ 70,8 triliun.
Konsultan Keilmuan Transportasi dan Logistik Frost & Sullivan, Mohamed Najib, menyebutkan nilai aktual bisnis logistik di Indonesia sebetulnya sekitar US$ 250 miliar hingga US$ 280 miliar. Namun jumlah yang ditangani perusahaan-perusahaan logistik hanya senilai US$ 75,2 miliar. “70%-nya itu hidden logistic cost, sumbangan riil industri transportasi dan logistik ini totalnya mencapai 24% dari GDP Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Kemudian, pada tahun 2020, Frost & Sullivan memperkirakan bisnis transportasi dan logistik domestik akan menyentuh US$ 80 miliar. Salah satu pendorongnya adalah pertumbuhan e-commerce yang bakal mencapai 40% dan pengeluaran untuk pembangunan US$ 410 miliar periode 2020-2024. Sedangkan, Chairman Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita, menjelaskan outlook bisnis logistik tahun 2020 memang baik. Dirinya memperkirakan pertumbuhan logistik bisa mencapai 12% hingga 13% pada tahun depan. Pasalnya kebutuhan pengiriman barang ke depannya semakin tinggi. Prediksi ini dikeluarkan sebelum ekonomi Indonesia terimbas pandemi Covid-19.
Nah, peningkatan belanja online (e-commerce) atau daring turut menguntungkan industri ekspedisi dan logistik. Sebab, paket barang diantar perusahaan kurir dan ekspedisi hingga ke tangan konsumen. Salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia adalah PT Sumber Urip Cargo (SUC). SUC merupakan perusahaan ekspedisi berusia 50 tahun yang sudah memanfaatkan media sosial dalam upaya menyampaikan informasi, edukasi, maupun promosi kepada para pelanggan tercintanya. Dengan pengalaman mumpuni, SUC mampu menangani setiap pengiriman Anda dengan baik dan bertanggung jawab. SUC juga didukung tenaga profesional yang berpengalaman dibidangnya serta penerapan sistem komputerisasi di setiap tahapan proses untuk memastikan setiap pengiriman berjalan sampai di tempat tujuan dengan aman.
Mau Mengirim Paket ke Pulau Jawa, Bali dan Lombok ?
Hubungi Kami :
PT. Sumber Urip Cargo
JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon : +62 (21) 6260966.
Fax : +62 (21) 6286056
No WA : +62 813 12345380
Email : info@sumberuripcargo.com