JAKARTA: Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) diyakini memiliki potensi untuk terus mengembangkan pasar dan meningkatkan tingkat kompetitif logistiknya di kancah global. Maka dari itu, PT Pertamina International Shipping (PIS) menyatakan dukungan terhadap peningkatan daya saing logistik ASEAN.
CEO PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi, memaparkan, perkembangan industri e-commerce yang semakin pesat ditambah dengan tren bisnis berkelanjutan ramah lingkungan, akan menjadi tantangan sekaligus peluang menjanjikan. Sehingga, kata Yoki, pihaknya siap mendukung kemajuan industri logistik nasional, yang berpotensi menjadi kebanggaan Indonesia di kawasan ASEAN.
PIS mengoperasikan lebih dari 300 kapal dan berlayar di 26 rute internasional. Perusahaan ini terus berkembang untuk menjadi perusahaan perkapalan dan logistik maritim terkemuka di ASEAN. “Kami terus berinvestasi lebih banyak dan memperluas bisnis kami di Asia, karena kami tahu masa depan dunia ada di Asia yang tengah berkembang cepat. Ada peluang besar di sektor pelayaran internasional, kami menyusun strategi dan juga melakukan transformasi terutama untuk peningkatan transportasi dan logistik energi,” kata Yoki di Jakarta, Minggu (10/9/2023), dikutip dari www.investor.id
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Jodi Mahardi menjelaskan, pasar industri logistik sedang berkembang pesat di ASEAN. Perkembangan ini didorong antara lain berkembangnya industri e-commerce, konektivitas sambungan berkecepatan tinggi yang terus tumbuh, dan digitalisasi.
Dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan dari 2023 hingga 2030 sebesar 10,7%, hal ini juga bisa menjadi peluang tumbuhnya pendapatan di sektor perkapalan. Indonesia, kata dia, memiliki potensi untuk menaikkan indeks kompetitif logistiknya mengingat dalam 10 tahun terakhir telah gencar membangun proyek-proyek infrastruktur strategis untuk mendukung sistem logistik. “Tentunya tantangan Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu lebih pulau, di sini salah satu strateginya adalah dengan membantu konektivitas antar pulau. Dari sisi kebijakan, kita juga perlu mendorong digitalisasi di segala aspek,” katanya.
Jodi juga menyoroti soal ekonomi hijau yang akan menjadi potensi bisnis logistik dalam upaya transisi energi dalam mendukung Net Zero Emission 2060. Green Economy dinilai merupakan masa depan. Sehingga, pemerintah Indonesia harus bisa menangkap peluang ini dengan mulai menyiapkan dekarbonisasi di sektor logistik dan juga bisnis energi ramah lingkungan. “Ini merupakan peluang bagi PIS yang bisa mengembangkan kapal dual fuel dan bahkan angkutan carbon capture utilization and storage (CCUS),” jelas Jodi.
PT Sumber Urip Cargo (SUC) mendukung PIS memperkuat industri logistik dan ekspedisi di Indonesia dan ASEAN. SUC merupakan perusahaan ekspedisi nasional dan memiliki sejumlah armada truk dan kendaraan barang yang beroperasi di Pulau Jawa – termasuk Jawa Timur, Pulau Bali dan Pulau NTB. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.
Hubungi Kami:
PT. Sumber Urip Cargo
Jl. Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730
Telpon: +62 (21) 6260966
Fax: +62 (21) 6286056
No WA: +62 813 12345380
Email: info@sumberuripcargo.com