Mengenal Teknologi 5G di Indonesia (Seri 4)

JAKARTA: Dalam dua tahun terakhhir, dunia, khususnya Pemerintah AS dan negara di Eropa, ramai bahas internet seluler “generasi kelima (fifth generation/5G)”. Pasalnya, teknologi 5G menuai kontroversi karena dikembangkan oleh perusahaan China, Huawei Technologies. Negara-negara maju tersebut curiga teknologi 5G ‘buatan’ Huawei Technologies bisa dijadikan alat pemerintah China memata-matai negara lain.  Berikut informasi 5G dari berbagai sumber referensi. Kami kupas berseri. Berikut Seri 4 (dari 5).

Apakah memakai jaringan 5G berarti membutuhkan telepon baru?

Nampaknya memang begitu. Tetapi ketika 4G diperkenalkan pada 2009/2010, ponsel pintar yang kompatibel telah diluncurkan ke pasar sebelum infrastruktur diselesaikan sepenuhnya, menyebabkan sebagian konsumen merasa dirugikan akibat harus membayar mahal sementara jaringan sedang dikembangkan. Kali ini, kata Ian Fogg dari OpenSignal, pembuat ponsel tidak mungkin melakukan kesalahan yang sama, dan hanya meluncurkan ponsel 5G hanya ketika jaringan baru siap, yang mungkin dilakukan menjelang akhir 2019. Ponsel generasi berikutnya ini akan dapat beralih jaringan otomatis antara jaringan 4G dan 5G untuk menghasilkan layanan yang lebih stabil.

Apakah ini berarti akhir bagi layanan telepon rumah atau kantor?

Sepertinya tidak. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi telah berinvestasi terlalu banyak dalam serat optik dan kabel tembaga broadband tanpa kabel untuk mengembangkannya dengan cepat. Layanan broadband domestik dan kantor akan menjadi saluran telepon tetap untuk beberapa tahun mendatang, meskipun akses nirkabel tetap akan tersedia. Bahkan sebaik apapun konektivitas nirkabel, tetap banyak yang lebih suka stabilitas dan kepastian jaringan fisik.

Apakah 5G akan berfungsi di daerah pedesaan?

Kurangnya sinyal dan kecepatan data yang rendah di daerah pedesaan adalah keluhan umum di Inggris dan banyak negara lainnya. Tetapi 5G belum tentu mengatasi masalah ini karena akan beroperasi pada pita frekuensi tinggi yang memiliki banyak kapasitas tetapi mencakup jarak yang lebih pendek. 5G utamanya akan menjadi layanan perkotaan untuk daerah berpenduduk padat.

Pita frekuensi yang lebih rendah (biasanya 600-800Mhz) lebih baik pada jarak yang lebih jauh, sehingga operator jaringan akan berkonsentrasi pada peningkatan cakupan 4G LTE mereka secara paralel dengan peluncuran 5G. Hal ini tentunya bisa dijadikan peluang bisnis bagi operator yang ingin mengembangkan cakupan jaringannya di daerah-daerah terpencil, yang belum terjangkau internet.

PT Sumber Urip Cargo (SUC) menyadari pentingnya transformasi teknologi digital di era Revolusi Industri 4.0. SUC merupakan perusahaan ekspedisi berusia 50 tahun yang sudah memanfaatkan media sosial dalam upaya menyampaikan informasi, edukasi, maupun promosi kepada para pelanggan tercintanya. SUC selalu update layanan secara digital sehingga mudah diakses di smartphone para pelanggan.

Hubungi Kami :

PT. Sumber Urip Cargo

JL Pangeran Jayakarta, No. 16/6-7, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10730

Telpon: +62 (21) 6260966.

Fax: +62 (21) 6286056

No WA: +62 813 12345380

Email: info@sumberuripcargo.com 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

12 Ide Jualan Online yang Laris di 2024

JAKARTA: Era digital saat ini memberikan banyak peluang untuk kita memulai bisnis, melalui platform online. Punya pasar yang cukup luas, karena sudah banyak konsumen yang beralih ke belanja online. Maka itu, penting

Read More »
×

Chat Support

Silahkan klik pada icon dibawah ini untuk menghubungi tim support kami, atau Anda juga dapat mengirimkan email ke info@sumberuripcargo.com

× Contact Us